Love Bird atau Si Burung Cinta adalah salah satu species burung dari genus Agapornis yang berasal dari kawasan Afrika dan kepulauan Madagaskar. Nama Love Bird diambil dari asal kata dalam bahasa Yunani, yaitu Agapornis yang artinya Agape = Love dan Ornis = Bird. Burung Cinta ini dianggap sebagai kakak tua versi mini. Ciri-ciri Love Bird antara lain mempunyai panjang tubuh 12-16cm, berat badan 40-60 gram, berparuh bengkok, bulu tubuh berwarna-warni, umur mencapai 15 tahun dan merupakan burung pemakan biji-bijian.
Bagi para pencinta burung, love bird mempunyai pesona yang menawan. Yang menjadi daya tarik burung ini adalah warna bulu dan kicauannya. Dalam dua tahun belakangan, nama burung ini begitu populer sehingga memiliki potensi bisnis yang besar. Perpaduan warna yang cerah dengan gradiasi yang bagus membuat para penggemar burung rela mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk memiliki burung yang sering dipakai sebagai objek fotografi tersebut.
Menurut para peternak, burung "Lovebird" tidak membutuhkan perawatan yang susah dan mahal, cukup diberi makan, minum, serta sanitasi kandang, maka dapat berkembang biak dan hidup lama lebih dari 10 tahun. Ada berbagai pilihan makanan yang bisa diberikan untuk pakan Love Bird. Jagung muda, biji kenari, kuaci, milet, dan kangkung adalah menu yang bisa anda berikan untuk si burung yang dikenal hewan monogami tersebut. Agar semakin tampak lincah dan bulu tubuh berkilau, maka suplay vitamin juga diperlukan.
Untuk perawatan kesehatan, selain memperhatikan gizi makanan, anda juga sebaiknya melakukan pembersihan kandang dengan semprotan disinfektan setiap satu bulan sekali. Sementara kandang yang bagus adalah yang terbuat dari kawat strimin untuk mengurangi ancaman serangan kucing atau tikus.
Di pasaran, harga sepasang Love Bird sekitar 500ribu hingga 900ribu rupiah. Sementara harga seekor Lovebird yang siap bertelur bisa mencapai 2 jutaan rupiah. Ada banyak jenis burung "Lovebird", diantaranya lovebird madagaskar kepala abu-abu, lovebird muka merah, lovebird abisinia atau si sayap hitam, lovebird kaca mata, lovebird topeng, lovebird kerah hitam dan lainnya. Di pasar burung Indonesia, jenis lovebird yang memiliki nilai jual tinggi adalah Lovebird Lutino dengan ciri fisik warna kuning pada seluruh tubuh dengan hiasan bulu pada kepala berwarna merah termasuk juga pada lingkar matanya.
Dalam upaya meningkatkan omzet penjualan bisnis, para peternak burung "lovebird" biasanya memiliki banyak induk sebagai penghasil bibit anak burung. Dalam 3 bulan sekali, seekor induk mampu menghasilkan 3-5 butir telur yang dapat menetas menjadi 2-3 ekor anak burung. Masa pengeraman telur berlangsung 3 minggu. Upayakan pada waktu pengeraman tersebut, induk burung tidak menjadi stress karena terlalu sering di ganggu / didedakati. Beberapa pengembangbiak burung "lovebird" mampu meraup omzet hingga di atas 4 jutaan rupiah tiap bulan.
Post a Comment