Mata matai Pengguna Internet Indonesia Beli Alat Sadap

Berdasarkan data dari hasil riset yang dilakukan oleh Citizen Lab Kanada, terungkap fakta bahwa Pemerintah Indonesia telah menggunakan suatu teknologi, produk dan servis pengawasan. Benarkah?

Pihak Citizen Lab menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menanda tangani kontrak senilai US$ 6,7 milyar dengan Gamma TSE untuk mengimport alat-alat untuk melakukan penyadapan. Namun informasi itu tidak dipublikasikan kepada masyarakat Indonesia oleh Badan Intelejen Strategis (BAIS).

Gamma TSE adalah bagian dari perusahaan Gamma Group International yang membuat program FinFisher, yaitu software mata-mata yang dapat digunakan untuk melakukan intersepsi secara legal.

"Dalam riset kami, kami menemukan adanya server komputer command and control untuk FinSpy yang berlokasi di Indonesia," kata Ronald Deibert, Director Citizen Lab yang ditemui secara terpisah oleh tim Tekno Liputan6.com di sela acara Internet Governance Forum (IGF) 2013 di Bali Nusa Dua Convention Center.
Ronald Deibert, Director Citizen Lab
Lebih lanjut, temuan dalam riset Citizen Lab mengungkapkan bahwa FinFisher ditemukan di beberapa ISP di Indonesia seperti PT Telkom, PT Matrixnet Global dan Biznet. Produk FinFisher biasanya dipasarkan dan dijual secara eksklusif untuk aparat penegakan hukum dan badan-badan intelijen oleh Gamma Group yang berbasis di Inggris.

Di lain sisi, baik Telkom maupun Biznet membantah telah membenamkan software untuk aktivitas mata-mata di servernya. Keduanya juga membantah telah melakukan aktivitas mata-mata.

Source: liputan6.com

Post a Comment